Taubatan Nasuhah

Sahabat, sering kali kita lalai dalam bertaubat. Banyak sekali perbuatan kita yg sengaja maupun tidak disengaja ternyata adalah sebuah dosa. Namun hal ini sering kali disepelekan dan gag sedikit yg meremehkan. Namun banyak pertanyaan mengenai taubat yg benar-benar diampuni dosanya oleh Allah SWT. Dan yang sering sekali menjadi pertanyaan itu adalah : Apakah taubatku diterima oleh Allah setelah aku ternyata melakukan dosa itu lagi ??
Aku pun gag bisa menyimpulkan dan menjawab pertanyaan itu, karena setauku sekalipun kita diampuni tetep saja akan menjadi catatan tersendiri bagi Allah SWT. Dan itu akan menjadi pertimbangan kita di akhirat kelak.
Namun kita semua tidak bisa tau yg pastinya seperti apa, Allah maha pengampun tapi bukan berati kita selalu memanfaatkan ampunannya. Setiap kali melakukan dosa kita bertaubat, tapi dengan sengaja kita mengulang dosa itu lagi. Sungguh itu orang yang picik dan Allah SWT tau itu .
Berikut yg telah saya baca, bersumber dari http://bening1.wordpress.com/2009/04/06/324/
Mari di simak bareng-bareng, semoga bermanfaat :)

Beberapa kali saya menerima pertanyaan dan komentar seputar tentang taubat..

Cobalah simak berikut ini,
 “Saya melakukan sebuah dosa besar,saya telah bertaubat,tetapi saya mengulangi lagi perbuatan dosa tsb,
 apakah jika saya bertaubat,taubat saya akan diterima oleh Allah?”
 “Saya termasuk orang yang rajin beribadah,sholat tidak pernah saya tinggalkan,tetapi ketika saya bertemu dengan
pacar saya, saya bisa melakukan zina.Saya bertaubat,tetapi saya juga selalu mengulangi perbuatan dosa tsb.”
 “Saya adalah seorang murid yang pernah melakukan dosa besar,saya bertaubat secara lisan,hati dan perbuatan di
depan Guru Ngaji saya di hadapan Allah bersumpah meninggalkan dosa yang pernah saya lakukan dan mengganti
dengan amal ibadah yang banyak. Namun beberapa tahun kemudian saya melakukan kembali dosa yang sama..apakah
saya masih akan diampuni Allah?

Dari ketiga cuplikan di atas mencerminkan bahwa betapa Taubat yang diartikan banyak orang adalah bukan Taubat
Nashuha. Melainkan tobat Cabe. ( udah tau pedas masih dimakan juga, udah tau salah masih diulang juga). Ditinggalkan
tapi di kemudian hari diulangi lagi,bahkan lebih parah lagi tuh dosa. Karena apa, pertama kali orang melakukan dosa
karena tidak memahami akan dosa tsb, Allah masih memberikan adzab yang setimbal dengan dosanya. Akan tetapi
ketika seseorang tahu itu sebuah dosa,tetapi dilakukan juga, adzab yang diberikan Allah lebih besar daripada ketika
seseorang tidak memahami bahwa hal itu merupakan dosa.

Perintah dari Allah supaya kita bertaubat dijumpai dalam banyak ayat Al-Quran. Namun taubat yang dimaksudkan
adalah taubat yang sebenar-benarnya, yang disebuat Taubat Nashuha. Yaitu tidak kembali kepada kesalahan yang
sebelumnya diperbuat dan mengganti dengan amal ibadah yang banyak.Setiap taubat yang sungguh-sungguh dari dosa
sebesar apapun, akan dibukakan pintu ampunan oleh Allah, bahkan Al-Quran menggambarkan kebahagiaan Allah itu
seperti seorang gembala yang kehilangan peliharaannya, kemudian menemukannya kembali. Sebegitu senangnya Allah
menerima kembalinya kita pada-Nya karena Allah memiliki sifat Ghofurur Rohim,Maha Pengampun.

Taubat seseorang itu bisa dilihat dari beberapa hal:
 1. Mengendalikan lisan dari ucapan yang tidak berguna
 2. Jauh dari rasa iri,dengki dan sikap permusuhan
 3. Menghindari lingkungan/teman yang buruk
 4. Taat pada perintah Allah dan menjauhi laranganNya

Tanda apa yang bisa diketahui bahwa taubat seseorang diterima?
 1. Berkumpul dengan orang yang sholeh dan tidak bergaul dengan teman buruk. (Sebenarnya yang namanya teman
hendaknya selalu mengajak kepada kebaikan, jika ada teman yang mengajak pada kedzaliman berarti ia bukanlah
teman tetapi musuh dalam selimut. Karena senang jika kita dalam keburukan)
 2. Senantiasa menjauhi perbuatan dzalim dan rajin beribadah
 3. Tidak terpancang hanya pada kepentingan dunia, sebaliknya selalu ingat akan adanya Akherat sehingga apa yang
dilakukan di dunia adalah persiapan untuk hari akhir.
 4. Tawakal atas rezeki yang diberikan Allah setelah berikhtiar
Tingkatan Taubat menurut Imam Ghazali adalah sbb:
 Pertama: bertaubatnya seseorang dan istiqomahnya ia di jalan Allah hingga akhir hayatnya.Sehingga ia disebut As-
Sabiq Bil Khairat yang artinya mampu merubah perilaku buruk dengan kebaikan. inilah taubat yang
sebenarnya/Taubat Nashuha yang insyaAllah akan mendapat ridho Allah dalam kehidupannya baik di dunia maupun
di akherat.
 Kedua: Orang yang bertaubat dari dosa besar,tetapi dalam perjalanan taubatnya selalu mendapat ujian hingga tidak
sengaja ia terjatuh dalam dosa,tetapi hatinya senantiasa sedih dan menyesal sehingga ia berusaha memperbarui
tindakannya dengan memperbaiki niatnya.
 Ketiga: orang yang bertaubat untuk beberapa lama tapi kemudian hawa nafsu mengalahkannya sehingga ia berbuat
dosa lagi.Namun demikian ia masih mau melakukan amal shaleh,ia masih meminta pertolongan Allah agar mampu
mengendalikan hawa nafsunya.
 Keempat: orang yang bertaubat hanya sebentar saja,tapi kemudian berbuat dosa lagi tanpa dibarengi penyesalan
sedikitpun,bagaikan orang lalai bahwa ia telah bertaubat.Pada tingkatan ini ditakutkan orang bisa meninggal dalam
keadaan su’ul khatimah.Yaitu ajal menjemputnya saat ia melakukan dosa, bukan saat ia bertaubat.Naudzubillah.

Semoga dengan tahunya kita semua akan taubat,membuat kita benar-benar bertaubat meninggalkan dosa besar,terus
bertaubat dari dosa-dosa kecil,senantiasa memperbarui niat dan melakukan lebih banyak amal shaleh.

Ya Ghofur Ya Bashir..
 Engkau Maha Melihat segala perbuatan kami yang tampak dan tersembunyi
 Engkau juga mengetahui segala dosa dan taubat yang kami lakukan
 Kepada siapa lagi kami memohon ampun jika bukan Engkau yang Mengampuni kami?
 Mudahkanlah jalan taubat kami Ya Allah,Ya Fatah..Ya Rozak.. ya Latif.. Ya Allah…
 Aminnn..


Taubatnya Malik Bin Dinar Rohimahullah Ta’Ala

Sahabat, ada salah satu share yg Alhamdulillah cukup bagus dan menarik. Semoga bisa bermanfaat yah :)
Meskipun saya juga sekedar mengcopykan, paling tidak berbagi itu indah ..
Yuuk baca ..
Taubatnya Malik Bin Dinar Rohimahullah Ta’Ala.
Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan,maksiat , berbuat dzalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kedzaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat, sehingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku.

Malik Ibnu Dinar Rohimahullah menuturkan :

” Pada suatu hari aku merindukan Pernikahan dan Memiliki anak dari Pernikahan tersebut. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang putri yang kuberi nama Fathimah. Aku sangat mencintainya. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan didalam hatiku dan semakin sedikit maksiat didalam hatiku. Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun.

Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta’ala lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.

Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan didalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla selangkah, maka setiap kali itu pula aku akan menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun. Saat usianya genap tiga tahun itulah Fathimah Meninggal Dunia.

Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum Memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang menguatkanku diatas cobaan musibah . Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setanku berkata :kepadaku : "Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam.
Aku minum,minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.

Hingga kemudian aku melihat sebuah mimpi. Aku melihat hari kiamat . Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada diantara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil : Fulan ibn fulan, kemari! Mari menghadap al Jabbar. Aku melihat siFulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan. Hingga aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku : " Mari menghadap Al Jabbar!”

Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di Padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ular besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan . Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah, akupun berkata " Hai selamatkanlah aku dari ular ini” , Dia menjawab " Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”

Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada dibelakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata : "Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri kedalam api?.”

Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada Lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata : "Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku . " Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata :” Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut, mudah-mudahan engkau selamat!”.
Akupun berlari menuju gunung tersebut, sementara ular akan mematukku . Kemudian aku melihat diatas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak : " Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu! "

Dia Rohimahullah berkata : Kemudian aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut.

Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya dan mengusir ular itu dengan tangan kiranya, sementara aku seperti mayit yang sangat ketakutan. Lalu dia duduk didepan pangkuanku sebagaimana dia dulu didunia. Dia berkata kepadaku :

" Wahai ayah...
Alam ya’ninil ladzina amanu an takhsya’a qulubuhum li dzikrillah wa ma nazala minal haq…”
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah (QS. Al-Hadid:16)

Maka kukatakan : " Wahai putriku beritahukanlah kepadaku tentang ular ini . " Dia berkata : Ini adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu Wahai Ayah, bahwa amal-amal didunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari Kiamat ?
"… Wawajadu maa ‘amilu haadhiraa …"
"… Mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan hadir di hadapan mereka…" (QS Al Kahfi: 49)

"Dan Lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu.

"Seandainya saja engaku tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat kecil, tidak akan ada yang memberi manfa’at kepadamu”.

Dia Rohimahullah berkata : Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak " Wahai Rabbku, sudah saatnya Wahai Rabbku, ya Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku Mandi dan keluar untuk sholat shubuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dia rohimahullah berkata : " Akupun masuk kedalam Masjid dan Ternyata Imampun membaca ayat yang sama : "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah ( QS. Al Hadid:16 )

Itulah dia, Malik bin Dinar rohimahullah, salah seorang Imam generasi Tabi’in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata : " Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat yang mengetahui penghuni sorga dan penghuni Neraka, maka manakah aku diantara keduanya ? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni Sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni Neraka .

Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan beliau dikenal bahwa pada setiap harinya selalu berdiri dipintu Masjid menyeru dan berkata :
" Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolongmu !
Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolongmu! ,
Wahai orang-orang yang melarikan diri ( Dari ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla ) kembalilah kepada Penolongmu!
yang senantiasa menyeru memanggilmu dimalam hari dan Sianag hari .
Dia berfirman " Barang Siapa mendekatkan dirinya kepadaKu satu jengkal, maka akupun mendekatkan diriKu kepadanya satu Hasta.
Jika dia mendekatkan dirinya kepadaKu satu Hasta, maka Aku mendekatkan diri-Ku satu depa.
Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berjalan kecil.”



Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan Rizki Taubat kepada kita .
Tidak ada sesembahan yang Haq selain Engkau Ya Rabb, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.

Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Azza wa Jalla merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas.

Sumber:
- Mizanul I’tidal
- Ibnu Qudamah Al Maqdisi dalam kitabnya, At Tawwabin


Kajian 31 Des 2011- 1 Januari 2012

Bismillaahirrahmaanirrahiim :)
Yah hari itu pas hari minggu 31 Desember 2011 dan tepatnyaa akhir tahun . Beda dengan tahun lalu, yang masih tinggal di Yogyakarta, kali ini gag main2 sama si dia ya berhubung akunyaa gag bisa kesana dan sekarang masih di Jakarta. Jadi dari pada gag ada kegiatan dan hanya berdiam diri di kos, aku ikutan aja Mabit di Masjid Baitul Ihsan - Bank Indonesia, Jakarta. Acaranyaa nginep sampek pagi disana, mulai jam 18.00 - 06.00. Ada beberapa materi yang disampaikan yaitu dari beberapa Ustad juga :
1. Ust. SALIM A. FILLAH (Pengasuh Majelis Jejak Nabi SAW)
2. Ust. MUHSININ FAUZI (Pimp. Lemb.Dakwah Formula Hati)
3. Ust. M. SUHUD AL-HAFIDZ (Imam Masjid DT Bandung)
4. Ust. FUAD MUHSIN (Daarut Tauhiid Bandung)
Nah, aku berangkat cuma bertiga sama mbk kosku (Mbk Farah) dan adik kosku ( Nida). Kami berangkat ya sekitar jam 17.00 lebih lah. Sampai sana pas maghrib, dan langsung aja sholat maghrib dan dilanjut acaranyaa.
Hehe sayangnyaa aku gag nyatet apa2 deh saking asyiknyaa dengerin ceramah, tapi ada satu materi sih yg sempet di rangkum yaitu dari Ust. MUHSININ FAUZI..
Yuuk dibaca :D

MAKNA KALIMAT SYAHADAT
- Syahadat diartikan sebagai perkataan, pengakuan, dan sumpah.
- ketika seseorang telah mengucapkan kalimat Syahadat , maka kehidupannya akan berubah 180 derajat. Tapi dengan syarat jika dalam mengucapkan didasari dengan iman dan benar, maka kalimat syahadat pun akan sempurna dan kehidupannya akan dijamin berubah 180 derajat. Yaitu kehidupan bukan lagi untuk dirinya sendiri melainkan hanya untuk Allah SWT. Yang dulunyaa malas berbagi dan memeberi sekarang menjadi dermawan, yang dulunyaa suka mencaci sekarang tidak lagi, yang dulunyaa masih bergantung pada orang lain sekrang lebih mandiri, dll.
Tetapi jika kehidupannya tidak ada yg berubah, berarti ada yang salah dalam Syahadatnya, yaitu masih ada yg lebih dicintai, ditakuti, diharapkan selain Allah SWT.
- Pada kaliamat Syahadat terdapat kata Illahi yang artinyaa :
   - Semua hanya tuntuk kepada Allah SWT
   - Semua yg dicitai hanya Allah SWT
   - Allah yang ditakuti
   - Allah yang diharapkan
*Kata Ustad "Ikan hiu muter-muter, See You Later :D"

Nah cuma itu yang sempet saya catat, yang lain masuk pikiran , hati , trus diajalankan aja :D *Amin
Disana cukup mengesankan juga sih, berkumpul rame2 sampek tidur pun gag bisa :D
Seruuu deh pokoknyaa :)
Tahun baruku di Jakarta, tahun yg beda pula, tahun penuh berkah *Amin :)