Customer Portfolio Management (CPM) - Pertemuan 8 & 9

1.      Definisi Portofolio
“Portofolio adalah koleksi dari kumpulan kelompok pelanggan yang erdiri dari basis seluruh pelanggan di dalam bisnis”

2.      Defisini Pelanggan
“Pelanggan adalah orang yang menggunakan atau membutuhkan jasa dari perusahaan atau kita sebagai pelaku usaha”
Dan …
“Pelanngan adalah seorang yang membina hubungan baik dengan orang lain khhusunya produsen dalam bidang usaha”

3.      Jenis Pelanggan
·         Pelanggan Eksternal
Adalah orang di luar industri yang menerima suatu produk (end user). Termasuk pelanggan eksternal adalah masyarakat umu yang menerima produk industry.
·         Pelanggan Internal
Adalah orang yang melakukan prises  selanjutnya daru suatu oekerjaan (next process). Termasuk pelanggan internal adalah seluruh karyawan dari suatu industri..

4.      Manajemen Portofolio Pelanggan (CPM)
·         Portofolio pelanggan terdiri dari berbagai kelompok yang membentuk pelanggan menjadi basis bisnis.
·         Tujuan CPM adalah mengoptimasi performa bisnis perusahaan seperti pertumbuhan penjualan, peningkatan keuntungan dari konsumen, dll serta mengelola sumber daya perusahaan yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan menggunakan portofolio pelanggan .
·         Perangkat atau metode analisi portofolio pelanggan yaitu  SWOT dan PESTE
·         Hal utama dalam pembuatan portofolio pelanggan yaitu segmentasi pasar, peramalan penjualan, aktivitas berdasarkan harga, Estimasi Nilai Hidup (LTV), dan datamining.

5.      Contoh Hasil CPM Tools
·         Studi Kasus : AdvantureWorks2012
·         Tools : Visual Studio 2012, SQL Server 2012
·         Analisa pelanggan : Mencari reseller yang sering memberikan diskon besar ke perusahaan. Hasil analisa tersebut diperoleh dari :
o    reseller yang memberi diskon terbanyak
o    reseller di country mana
o    diskon pada class produk apa
o    class produk tersebut untuk model produk apa


·         Kesimpulannya didapat nama reseller dari United States, dengan Product Model Mountain-100 pada Class Product High, yaitu reseller Golf and Cycle Store.



Referensi



ANALISIS DAN PENGEMBANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Berikut adalah hasil makalah tentang Arsitektur Enterprise perusahaan manufaktur. Kali ini, studi kasus yang diambil adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang tepatnya di daerah Malang Jawa Timur yaitu PT. Greenfields Indonesia Unit Dairy Farm. Perusahaan ini adalah penghasil susu murni Indonesia.  Ada beberapa unit yang bekerja untuk perusahaan sebesar ini seperti Unit Cool Storage, Feed Processing, Dairy Farm dan Milk Processing, namun kali ini yang akan dibahas hanya pada Unit Dairy Farm yang meliputi proses produksi susu murni dan reproduksi sapi. 

Untuk lebih lengkapnya download file laporannya disini 


BAB I
 PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi yang berperan penting dalam pengambilan keputusan bagi individu, perusahaan maupun instansi pemerintah saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Ditambah lagi persaingan bisnis semakin meningkat juga. Oleh karena itu sistem informasi disertai dengan teknologinya dimanfaatkan untuk memberi solusi bisnis dan juga sebagai salah satu strategi dalam mencapi tujuan organisasi. Namun, saat ini masih banyak sistem informasi diterapkan dalam kondisi belum terintergrasi dengan baik.
Dalam penerapan sistem informasi diperlukan suatu perencanaan strategi sistem informasi yang baik dengan melihat dari berbagai sudut pandang pengembangan sistem, dimulai dari mendefinisikan arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi yang mendukung jalannya sistem informasi tersebut.
Dengan adanya perencanaan sistem informasi yang baik dan terintegrasi, maka akan menghasilkan aliran informasi yang baik, tepat , tersedia setiap saat dan sesuai dengan kebutuhuan organisasi. Gunanya untuk mendukung tercapainya misi dan tujuan penerapan sistem informasi yang efektif dan efisien dalam pemenuhan kebutuhan organisasi serta menempatkan organisasi dalam posisi yang unggul. Perencanaan tersebut tidak lepas dari arsitektur enterprise yang baik yang bisa menyeleraskan antara kebutuhan sistem informasi dan kepentingan bisnis. Dan dalam pembuatan arsitektur enterprise diperlukan sebuah kerangka berfikir atau metode yang biasa dikenal dengan istilah Enterprise Architectur Framework (EAF).
Terdapat berbagai macam metode yang dapat dipakai dalam perencanaan arsitektur enterprise, yaitu Zachman Framework, Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), DoD Architecture Framework (DoDAF), Treasure Enterprise Architecture Framework (TEAF) dan The Open Group Architecture Framework (TOGAF).  Dalam pembahasan kali ini akan digunakan metode TOGAF ADM (Architecture Development Method). Tujuanya adalah perencanaan strategi sistem informasi dapat menghasilkan sebuah kerangka dasar dalam pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dengan baik sehingga mendukung kebutuhan organisasi dan mendukung pencapaian visi dan misi organisasi.
1.2.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah berikut dilihat dari sudut pandang yang ada di dalam kerangka TOGAF Framework yaitu Phase A sampai Phase B merespon aspek data (What?), aspek fungsi (How?), aspek jaringan (Where?), aspek sumber daya (Who?), aspek waktu (When?) , aspek motivasi (Why?), yang terdiri dari :
1.      Bagaimana caranya membangun model  EA yang dapat menghasilkan blueprint yang selaras dengan kebutuhan bisnis di PT. Greenfields Indonesia unit Dairy Farm?
2.      Bagaimana data yang tersebar disetiap unit dan cabang bisa terintegrasi dan tidak memakan waktu yang lama serta data dapat diakses dengan mudah?
3.      Bagaimana cara menjalankan fungsinya masing-masing yang didalamnya merepakan perencanaan kebutuhan IT?
4.      Aplikasi apa saja yang diperlukan guna mendukung layanan manufaktur dan proses bisnis PT. Greenfields Indonesia unit Dairy Farm?

1.3.   Batasan Masalah
Untuk memperlancar dan menjaga agar penyusuan makalah dan perencanaan strategi sistem informasi ini lebih terarah, maka ada beberapa batasan masalah yang akan digunakan sebagai acuan, antara lain :
1.      Menggunakan TOGAF framework  versi 9.
2.      Model yang akan dibahas dan dibangun dengan menggunakan TOGAF ADM adalah model arsitektur bisnis, arsitektur informasi dan arsitektur teknologi.
3.      Hasil pengembangan kebutuhan infrastruktur hanya sebatas pengerjaan tugas saja dan tidak diimplementasikan karena diperlukan suatu kesepakatan dengan pihak perusahaan.
4.      Studi kasus pada PT. Greenfields Indonesia, Desa Babadan, Kec. Ngajum, Gunung Kawi Malang, Jawa Timur, Indonesia.
5.      Unit bisnis yang digunakan adalah unit bisnis Dairy Farm PT. Greenfields Indonesia

1.4.   Tujuan dan Pengembangan Enterprise Architecture (EA)
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mendapatkan arsitektur enterprise yang paling cocok untuk PT. Greenfields Indonesia pada unit Dairy Farm.
2.      Mendapat rekomendasi model arsitektur bisnis.
3.      Terdapat arsitektur sistem informasi dan sistem teknologi.
4.      Mendapatkan solusi terbaik yang harus diterapkan didalam pembuatan blueprint.

1.5.   Metodologi Kerja
Dalam penyelesaian makalah ini ada beberapa metodologi kerja yang dijalankan, antara lain tersusun sebagai berikut :
1.      Mempelajari materi Enterprise Architecture
2.      Mempelajari beberapa framework pada EA dan termasuk TOGAF versi 9.
3.      Melakukan perbandingan dan scoring antara perusahaan jasa dan manufaktur untuk dijadikan studi kasus dalam makalah ini.
4.      Memilih salah satu perusahaan di Indonesia untuk dijadikan objek penelitian dari hasil perbandingan dan scoring, yaitu PT. Greenfields Indonesia unit Dairy Farm.
5.      Mengumpulkan data-data penting dan terkait PT. Greenfields Indonesia unit Dairy Farm untuk pembuatan makalah ini melalui media internet (bisa paper maupun informasi yang tertera pada blog dan website).
6.      Menyusun makalan sesuai framework TOGAF 9.
7.      Melakukan konsultasi dengan dosen pengampu, hingga akhirnya mencapai tahap penyelesaian makalah.



Kejahatan E-Commerce Di Indonesia

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dan pergeseran yang cepat dalam satu kehidupan tanpa batas apalagi dalam dunia bisnis. Perubahan-perubahan itu dapat terjadi dalam bidang pemasaran, pembayaran, pembelian, dan pemesanan. Perkembangan tersebut terjadi karena berbagai informasi dapat dengan mudah disajikan melalui hubungan jarak jauh dan dalam proses transaksi tidak harus dilakukan dengan bertatap muka, akan tetapi cukup melalui peralatan komputer dan telekomunikasi. Hal tersebut adalah salah satu cara dari produsen atau perusahaan untuk memperkenalkan barang atau produknya kepada masyarakat, karena bagi seorang pebisnis cara tersebut adalah peluang besar terhadap usahanya, oleh karena itu mereka menggunakan cara yang baru, yaitu E-Commerce.

E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, serta jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis.

Namun, disamping kemajuan teknologi yang semakin canggih tersebut, juga terlahir keresahan-keresahan baru dengan munculnya kejahatan yang canggih pula dalam bentuk cybercrime. Permasalhan tersebut akan muncul jika dilakukan tidak semestinya. Ada banyak macam kejahatan yang terjadi dalam dunia internet yang menimbulkan kerugian nyata pada banyak pihak, misalnya Hacking, Cracking, Degacking, Sniffing, Carding, Phising, Spaning, dan Scam.

Kemajuan dan juga ancaman dalam dunia bisnis online haruslah dipahami sejak dini, karena akan banyak berdampak pada kegiatan bisnis perusahaan. Pembahasan kali ini adalah bermaksud untuk mengetahui kejahatan-kejahatan atau ancaman-ancaman apa saja yang akan atau memungkinkan terjadi pada sebuah bisnis e-commerce. Hal-hal tersebut hendaklah diketahui oleh setiap stakeholder pada perusahaan agar mempermudah dan menjaga kesehatan perusahaan tersebut.

Untuk lebih lengkapnya, arikel dapat di-download disini.